Untuk
memudahkan Anda belajar PHP, berikut ini beberapa tool yang sebaiknya Anda
miliki
:
1.
Software web server, bisa dipilih salah satu antara Apache, IIS, PWS (100 %
free)
2.
Software PHP server (100% free)
3.
Software database, sebaiknya pilih MySQL karena 100% free. Bila sudah
menguasai
PHP + MySQL bisa dikembangkan dengan database yang lain.
4.
Text Editor, misalkan Notepad atau Notepad++. Dalam hal ini saya
merekomendasikan
Notepad++ karena selain software ini 100% free, juga
mensupport
untuk memudahkan penulisan bahasa program.
5.
Web Editor, misalnya Dreamweaver atau Frontpage (sifatnya optional) sebagai
pendukung
saja.
Untuk
tool no. 1 s/d 3 sebenarnya Anda tidak perlu mencarinya atau menginstalasi
secara
terpisah, karena ada software paket yang di dalamnya sudah tersedia web server
Apache,
PHP server dan MySQL. Dalam hal ini saya merekomendasikan AppServ
(http://www.appservnetwork.com), XAMPP atau EasyPHP sebagai
softwarenya, yang
kesemuanya
absolutely FREE.
Instalasi PHP dan Software
Pendukungnya
Agar script
PHP yang Anda buat bisa berjalan, Anda terlebih dahulu harus sudah
menginstall
PHP server di komputer Anda. Oya... dalam hal ini kita akan belajar
menginstal
PHP server ini di komputer Anda sendiri untuk keperluan belajar. Anda tidak
perlu
menjalankan script PHP di server khusus yang spesifikasinya besar atau di
server
hosting,
tapi cukup di komputer Anda pribadi.
OK... kita
mulai masuk ke pokok bahasan utama. Untuk bisa menjalankan PHP, Anda
butuh beberapa
software pendukungnya antara lain: Web Server, dan juga database
sebagai
pelengkapnya. Database di sini diperlukan ketika Anda ingin membuat aplikasi
web yang
diintegrasikan dengan database.
Ada
beberapa macam software yang bisa digunakan sebagai web server, diantaranya
adalah :
Apache, IIS, dan Personal Web Server. Sedangkan untuk software database,
atau sering
disebut dengan istilah DBMS (Database Management System), Anda bisa
menggunakan
MySQL, SQL Server, MS. Access, dll.
Nah... di
sini saya hanya akan mengajarkan bagaimana melakukan instalasi PHP server,
Apache
sebagai web servernya dan juga MySQL sebagai DBMS nya. Mengapa saya
memilih
Apache dan MySQL? Ya... karena hampir seluruh server hosting telah
mendukung
kedua software. Selain itu keduanya adalah free sehingga tidak perlu
khawatir
lagi terkait lisensinya.
OK... untuk
menginstal PHP dan pendukungnya, Anda tidak perlu melakukan instalasi
satu
persatu, namun bisa langsung sekaligus semuanya. Lho kok bisa? Ya... karena
saat
ini banyak
tersedia software bundling yang di dalamnya sudah ada PHP server, Apache
dan MySQL
nya. Beberapa di antaranya adalah AppServ, XAMPP dan EasyPHP. Tapi
dalam hal
ini saya sangat merekomendasikan AppServ karena konfigurasinya yang
sangat mudah
dibandingkan yang lain.
Instalasi AppServ
Berikut
ini cara melakukan instalasi AppServ di komputer Anda.
1.
Download software AppServ ini di http://appservnetwork.com
2.
OK... setelah Anda mendownloadnya, silakan double click file hasil downloadnya.
3.
Secara default, letak file AppServ untuk instalasi ini adalah di C:\AppServ
4.
Bila pada instalasi AppServ muncul kotak dialog seperti ini, maka pilihlah
semua
option
yang ada
Option tersebut menunjukkan software apa saja dalam AppServ yang ingin
diinstal, dalam hal ini pilihlah semuanya (Apache, MySQL, PHP server
dan
phpMyAdmin).
Catatan: phpMyAdmin adalah software untuk mempermudah pengelolaaan
database MySQL
5. Bila sampai pada
tahap tampilan instalasi seperti di bawah ini
Isikan Name Server nya dengan
nama Anda atau apalah sebarang. Nama itu
nantinya dipakai sebagai nama
server webnya. Sebaiknya jangan ada spasi untuk
nama servernya. Nama server
nanti bisa dipanggil di browser, misal kalau nama
servernya ‘rosihanari’, maka
Anda dapat mengakses http://rosihanari
di browser
Anda.
6.
Selanjutnya apabila instalasi telah sampai pada tampilan berikut ini
Isikan
password untuk username: root guna mengakses database MySQL. Oya…
sebaiknya
option Enable InnoDB Anda aktifkan supaya MySQL bisa mensupport
relasi dan
integritas antara tabel. Apa kelebihan InnoBD? Silakan baca artikel
saya di http://blog.rosihanari.net/foreign-key-relationship-dan-referential-integritydi-
mysql/
7.
Apabila proses instalasi selesai, maka selanjutnya cobalah buka browser Anda
dan
arahkan URLnya ke http://namaserver
atah http://localhost yang telah Anda
berikan
sebelumnya pada proses instalasi. Bila browsernya menampilkan
halaman
berikut ini, maka instalasi AppServ sukses.
8. Halaman
yang tampil di atas adalah hasil dari akses file index.php
yang terletak
dalam
direktori C:\AppServ\www. Jadi... file-file web dan juga script
PHP yang
nantinya
akan Anda buat harus diletakkan di direktori tersebut. Apakah bisa
diletakkan
di tempat lain? Oh bisa saja... bagaimana caranya, simak di Bab 3
tentang bagaimana
mengatur konfigurasi di PHP dan Web Server (Apache)
Konfigurasi Apache, PHP dan MySQL
Pada bagian
ini, Anda diharapkan bisa memahami bagaimana cara melakukan
konfigurasi
pada Apache, PHP dan MySQL.
Konfigurasi
Apache
Secara
default, file web dan script PHP yang nantinya Anda buat akan diletakkan di
direktori
C:\AppServ\www. Akan tetapi jika menghendaki direktori tersebut
dipindahkan,
maka hal ini bisa dilakukan. Sebagai contoh, misalkan Anda membuat
folder di
D:\ dengan nama webku atau membuat direktori D:\webku untuk meletakkan
file-file web
dan script PHPnya. Nah.. supaya file web dan script PHP ini bisa diakses
melalui
browser dan web server maka terlebih dahulu Anda harus melakukan setting di
bagian
konfigurasi Apache.
Bagaimana
cara melakukan setting konfigurasi Apache untuk memindahkan default
direktori
untuk meletakkan file web dan script PHPnya? OK ini dia langkah-langkahnya:
1. Klik
START > AppServ > Configuration Server
2. Pilih “Apache
Edit The httpd.conf Configuration File”
3. Carilah
baris bertuliskan DocumentRoot "C:/AppServ/www" pada isi file
httpd.conf
tersebut. Gunakan fasilitas Find pada Notepad
4. Ubahlah
baris tersebut dengan DocumentRoot "D:/webku".
5. Cari
juga baris dan ubahlah menjadi
6. Cari juga
baris dan ubahlah menjadi
7. Setelah
selesai, simpan kembali file httpd.conf tersebut.
8. Lakukan
Restart pada Apache dengan cara klik START > AppServ > Control Server
by Service >
Restart Apache
Untuk
melihat perubahannya, silakan Anda coba buat file web berikut ini pada Notepad.
Ini halaman web pertamaku
Simpan
file tersebut dengan nama index.htm dan letakkan ke direktori
D:\webku.
Selanjutnya
panggil file web tersebut menggunakan web server melalui browser dengan
URL
http://localhost atau http://namaserver. Bila halaman web muncul
tampilan berisi
teks
Test.. Test sebagai mana yang kita tulis di atas, maka konfigurasi sukses.
Sedangkan
bila
tidak muncul apa-apa atau error, maka coba cek lagi langkah-langkah konfigurasi
di
atas.
Pastikan nama direktorinya benar.
Sekarang
coba buat lagi halaman web yang lain.
Ini halaman web keduaku
Sekarang
simpan file di atas dengan nama hal2.htm
dan
letakkan ke D:\webku.
Kemudian
panggil file web tersebut dengan URL http://localhost/hal2.htm atau
http://namaserver/hal2.htm.
Anda
juga bisa membuat folder di dalam D:\webku. Apabila Anda meletakkan file web
ke
dalam folder tersebut, maka cara mengakses ke file web tersebut melalui browser
adalah
http://localhost/namafolder/namafile.
Catatan:
Oya…
meskipun Anda bisa langsung membuka kedua file web yang telah dibuat di atas
melalui
proses double click pada file melalui Windows
Explorer, tapi proses ini tidak
melibatkan
web server. Beda prosesnya ketika Anda mengakses file web melalui
http://localhost
seperti di atas. Ketika Anda
mengakses file web melalui http://localhost,
maka
pada prinsipnya proses request web yang dilakukan client (dalam hal ini Anda)
akan
diproses oleh web server. Proses yang dimaksud adalah mencari file web yang
diinginkan
pada root direktori (D:\webku). Setelah ketemu, hasilnya akan
dikirim ke web
browser untuk
ditampilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar